VIVAlife - Iklan restoran cepat saji seolah berhasil mencuci otak anak-anak untuk menggemari junk food. Lewat sebuah penelitian terbaru, prasangka jamak itu rupanya mendapat penguatan fakta secara ilmiah.
Kuncinya ada di logo restoran. Hasil pemindaian otak menunjukkan bahwa titik-titik pusat kesenangan yang berhubungan dengan nafsu makan menyala dengan cepat saat anak-anak diperlihatkan gambar iklan makanan cepat saji favorit. Mereka yang terlibat adalah anak-anak usia 10 sampai 14 tahun.
Selain pemindaian otak, studi juga menganalisis kondisi aliran darah menggunakan scanner beresonansi magnetik. Hasilnya, terjadi peningkatan aliran darah saat bagian otak yang berhubungan dengan nafsu makan tadi menyala.
Hasil studi ini tentu meningkatkan kekhawatiran mengingat menu makanan dan minuman yang tersaji cenderung tidak sehat. Mengandung garam, gula, lemak, dan kalori tinggi. Tak heran jika menu santapan restoran cepat saji kerap disebut makanan sampah atau junk food.
"Studi ini telah menunjukkan bahwa anak-anak cenderung memilih makanan cepat saji karena mereka akrab dengan logo yang dimiliki restoran cepat saji," kata Dr Amanda Bruce, pemimpin studi, dikutip Daily Mail.
Menjadi suatu hal yang wajar jika anak-anak mengenali dan akrab dengan berbagai logo restoran cepat saji. Itu karena pengaruh iklan yang intensif. Baik di televisi maupun iklan media luar ruang. "Yang semakin membuat mereka menyimak iklan karena seringkali bintangnya pun anak-anak."
Via: Mengapa Anak-anak Anda Keranjingan Junk Food
0 Comment to "Mengapa Anak-anak Anda Keranjingan Junk Food"
Post a Comment