VIVAlife - Nama zat kimia arsenik kembali hangat diperbincangkan. Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawasan obat dan makanan Amerika saat ini telah melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang adanya kadar arsenik dalam beras.
Berawal dari laporan "Good Morning Amerika" yang diberikan oleh majalah Consumer Report, nasi yang dimakan sekali sehari juga dapat mendorong kadar arsenik dalam tubuh hingga 44 persen. Beras yang dimakan dua kali sehari berpotensi meningkatkan 70 persen arsenik dalam tubuh.
FDA akan mengadakan penelitian lanjut dengan menggunakan 1200 sampel beras. Saat ini FDA baru menemukan arsenik dalam 60 jenis padi yang dianggap melebihi batas. Hingga kini FDA belum dapat menentukan batas aman arsenik.
Consumer Report juga menjelaskan untuk adanya pembatasan konsumsi beras. Membilas dan memasaknya dalam air mendidih dapat menghilangkan kadar arsenik hingga 30 persen. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua menghindari pemberian air tajin atau cucian beras pada anak-anak.
Yang menarik perhatian, arsenik yang terkandung dalam beras ini bukanlah karena hasil kimiawi racun yang dihasilkan oleh pabrik, melainkan dari proses alamiah yang menyebabkan elemen racun tersebut terakumulasi mulai saat beras tersebut ditanam dan tumbuh.
Arsenik sendiri dikenal dengan dua jenis yaitu organik dan an-organik. Arsenik organik terjadi secara alami dalam tanah dan air. Sedangkan an-organik berasal dari pupuk dan pestisida. Arsenik an-organik juga dianggap sebagai karsinogen tingkat satu. Hal ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan kanker kandung kemih.
Via: Zat Arsenik Ditemukan Dalam Nasi
0 Comment to "Zat Arsenik Ditemukan Dalam Nasi"
Post a Comment