Friday, July 27, 2012

Sajian Serba Putih Selama Ramadan di Lebanon

Festival di Lebanon menandai datangnya bulan suci Ramadan.
Festival di Lebanon menandai datangnya bulan suci Ramadan.

VIVAlife - Sebagaimana di Indonesia, Ramadan di Lebanon juga sarat dengan nilai-nilai kebersamaan dan berbagi. Namun, negara yang pernah diduduki Perancis ini juga memiliki tradisi tersendiri dalam menjalankannya.

Bagi penduduk Lebanon, hari pertama bulan Ramadan menjadi hari yang sangat spesial. Sebab, hal itu mengingatkan bahwa mereka masih diberi kesempatan untuk dapat bertemu kembali dengan bulan suci.

Untuk merayakan pertemuan kembali dengan bulan suci Ramadan, penduduk Lebanon biasanya memasak sajian berwarna putih, seperti yoghurt atau roti. Warna putih dianggap melambangkan kesucian dan kedamaian bulan Ramadan.

Saat tiba waktu iftaar atau berbuka puasa, kurma atau sup menjadi pilihan. "Biasanya sup lentil, sup sayur, atau sup krim yang banyak tersaji saat Ramadan," urai Bilal Chamsine, GM Hotel Atlet Century Park yang keturunan Lebanon.

Tradisi Ramadan lainnya di Lebanon adalah tersajinya Sheikh el mehshi. Biasanya disajikan dengan yoghurt, Sheikh al mehshi adalah terong kukus isi daging domba, kacang-kacangan, serta rempah-rempah.

Sebagaimana di Indonesia, di Lebanon juga ada tradisi berkeliling membangunkan sahur. "Minggu pertama Ramadan, kami lebih memilih melewatkannya dengan keluarga dan teman. Memasuki pertengahan Ramadan, baru banyak acara iftaar dengan mereka yang kurang beruntung," kata Bilal lagi.

Minggu terakhir Ramadan biasanya menjadi saat paling menyenangkan sekaligus penuh godaan, terutama bagi para wanita. Sebab, toko-toko banting harga gila-gilaan dan buka 24 jam.


Via: Sajian Serba Putih Selama Ramadan di Lebanon

Share this

0 Comment to "Sajian Serba Putih Selama Ramadan di Lebanon"

Post a Comment