VIVAlife - Anak-anak masa kini akrab dengan berbagai teknologi modern dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Bahkan, anak-anak usia sekolah dasar memiliki berbagai perangkat teknologi canggih.
Tapi nyatanya, sepertiga dari orang tua menyesal memberikan teknologi seperti video game, handphone, atau komputer kepada anak-anak mereka.
Orangtua khawatir teknologi yang berpengaruh negatif pada kesabaran, keterampilan dan kemampuan bersosialisasi anak. Sebanyak 34 persen orang tua berkeinginan untuk menarik semua teknologi yang sudah diberikan pada anak.
Survei terhadap 2.000 orangtua yang memiliki anak usia 3-16 tahun mengungkap, 67 persen orangtua terganggu dengan banyaknya waktu yang dihabiskan anak-anak mereka di depan komputer atau menonton TV. Sedangkan, 73 persen lainnya mencoba untuk membatasi anak-anak mereka dalam menggunakan perangkat elektronik seperti TV. Namun sayangnya, setengah di antaranya mengaku kesulitan melakukan pembatasan tersebut.
"Karena saat ini orang tua cenderung mudah memberikan gadget kepada anak-anak, mereka justru menemukan kesulitan untuk mengubah keadaan sekarang," ujar Catriona Marshall, CEO dari Hobbycraft yang melakukan penelitian ini.
Menurutnya, orang tua mengalami dilema antara membiarkan anak-anak mereka bermain atau menonton apa yang mereka inginkan, atau mengajak anak-anak mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif.
"Aktivitas yang mampu mengasah kreativitas dan mampu membangun harga diri dan kepercayaan diri dinilai lebih efektif dalam membantu anak meraih prestasi belajar," ujarnya.
Lebih dari setengah anak, diberikan orangtua mereka perangkat konsol game seperti Nitendo Wii. Empat dari 10 anak memiliki TV sendiri di kamar tidur mereka.
Survei menyebutkan, anak paling tidak menghabiskan tiga jam setiap hari untuk menonton TV, bermain komputer, atau berselancar di internet.
Dua pertiga dari orang tua menyalahkan gadget sebagai penyebab berkurangnya kualitas waktu bersama. Penelitian ini juga menemukan bahwa setengah dari orang tua secara rutin berargumen dengan anak mereka mengenai penggunaan gadget.
Bahkan, satu dari empat mengatakan pertengkaran itu terjadi setiap hari. Meski begitu, 43 persen orangtua mengakui bahwa mereka memberikan gadget
untuk mempermudah hidup mereka.
"Generasi yang lahir pada tahun 2000-an mengalami lebih sedikit pengalaman dibanding genarasi sebelumnya. Penting untuk mempertimbangkan efek jangka panjang kurangnya kreativitas anak di masa kecil. Karena, hal ini mampu mengurangi konsentrasi dan kesabaran dalam memecahkan masalah," ujar psikolog Emma Kenny dikutip Daily Mail. (eh)
0 Comment to "Survei: Orangtua Sesali Teknologi pada Anak"
Post a Comment