VIVAnews - Indeks massa tubuh (BMI) jamak digunakan untuk menilai derajat obesitas seseorang demi mencegah penyakit jantung dan risiko diabetes. Penelitian terbaru di Eropa menemukan, ada cara yang lebih akurat untuk menentukan derajat kesehatan seseorang yaitu rasio lingkar pinggang dan tinggi badan.
Pemimpin studi Dr Margaret Ashwell, konsultan independen mempresentasikan temuan pada Kongres Obesitas ke-19 di Lyon, Prancis. "Menjaga ukuran lingkar pinggang setengah dari tinggi badan membantu meningkatkan harapan hidup untuk setiap orang di dunia," kata Ashwell, sebagaimana dilansir Telegraph.
Jadi, seorang pria yang dengan tinggi 183 cm, harus menjaga lingkar pinggang di bawah 91 cm. Seorang wanita yang dengan tinggi badan 163 cm, harus mempertahankan ukuran pinggang 81 cm.
Ashwell mengatakan, ukuran tersebut bisa digunakan sebagai alat skrining. Rasio Pinggang dan Tinggi Badan (WHtR) yang dipakai untuk memprediksi kardiometabolik bukanlah hal baru. Namun, berbagai studi mengungkap kegunaan ukuran baru ini.
Pada pertemuan tersebut, Ashwell mempresentasikan studi terhadap kesehatan 300 ribu orang dan menemukan WHtR lebih baik dapat memprediksi tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung dan stroke daripada BMI.
BMI adalah ukuran banyak digunakan menilai obesitas. Ini adalah perbandingan berat seseorang dalam kilogram dengan kuadrat tinggi dalam meter. Namun, BMI tidak memperhitungkan distribusi lemak di sekitar tubuh.
Mengutip MedicalHealthNews, lemak perut yang memengaruhi organ-organ seperti hati, jantung dan ginjal lebih buruk daripada lemak yang berada di sekitar pinggul dan tubuh bagian bawah, dalam kaitannya dengan risiko kardiometabolik.
Keuntungan dari WHtR adalah kesederhanaan untuk menjaga kesehatan dengan memperhatikan lingkar pinggang kurang dari setengah tinggi badan. "Ini jauh lebih mudah daripada BMI, dan lebih mudah diingat bagaimana mempertahankannya," ujar Ashwell.
Cara mengukur lingkar pinggang yang benar adalah mengukurnya diantara tulang rusuk bagian bawah dengan tulang pinggul bagian atas, sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia. (eh)
0 Comment to "Metode Kesehatan yang Lebih Jitu dari BMI"
Post a Comment